Israel Menyerang Rakyat Palestina: Larang UNRWA dan Hamas Bersikap

Kelompok Hamas, yang sedang berperang melawan Israel di Jalur Gaza, mengutuk undang-undang baru yang disahkan oleh parlemen Israel. Undang-undang tersebut melarang Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk pengungsi Palestina, atau UNRWA, beroperasi di wilayah Israel dan Yerusalem Timur yang diduduki.

Reaksi Hamas dan Jihad Islam

• Hamas: Menganggap larangan terhadap UNRWA sebagai “agresi Zionis” terhadap rakyat Palestina, sebagaimana disampaikan dalam pernyataan yang dikutip oleh AFP pada Selasa (29/10/2024).

• Jihad Islam: Menggambarkan larangan tersebut sebagai “eskalasi genosida” terhadap warga Palestina. Jihad Islam, kelompok militan di Jalur Gaza yang merupakan sekutu Hamas, juga mengecam tindakan Israel dalam pernyataan terpisah.

Pengesahan Undang-Undang

Parlemen Israel meloloskan undang-undang ini pada Senin (28/10), meskipun mendapat keberatan dari komunitas internasional, termasuk Amerika Serikat. Sebanyak 92 anggota parlemen mendukung larangan UNRWA, sementara 10 menolak.

Kecaman dan Ketidaksetujuan

• UNRWA dan Komunitas Internasional: Philippe Lazzarini, Kepala UNRWA, mengutuk keputusan tersebut sebagai “preseden yang berbahaya” dan kampanye untuk mendiskreditkan UNRWA. Para ahli memperkirakan larangan ini akan berdampak besar pada penderitaan rakyat Palestina.

• Amerika Serikat: Sebelum voting diadakan, AS menyatakan keprihatinan mereka dan menekankan peran “penting” UNRWA dalam mendistribusikan bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza.

Undang-undang tersebut merupakan hasil pengecaman Israel terhadap UNRWA selama bertahun-tahun, meskipun badan PBB itu telah memberikan bantuan penting bagi para pengungsi Palestina selama lebih dari tujuh dekade, termasuk di wilayah Palestina dan lokasi lainnya.